Inilah oleh-oleh hasil kelanaku di IBF:
-
Setelah sholat maghrib, pandanganku diarahkan oleh-Nya ke buku “Optimis Haji Bisa Gratis” di stand Luxima. Mataku langsung melotot membaca kata H-A-J-I, secara itu kan impianku. Dan salah satu cara untuk menggapainya ya dengan lebih dulu membaca-baca buku tentang haji. Sebenernya banyak sekali buku yang berisi teknis pelaksanaan haji. Tapi aku tidak terlalu berminat. Makanya begitu liat daftar isi di buku ini, aku langsung antusias. Di dalamnya memang ada teknis pelaksanaan haji, tapi ada kisah nyatanya juga. Dan ngga perlu pikir panjang untukku membelinya. Harganya 32.000 discount jadi 22.000. Termasuk murah menurutku.
-
Buku tipis berjudul “Mengerjakan PR Yuk”, kubeli untuk adikku. Keluaran Robbani Pers. Tadinya aku ingin membelikan buku cerita inspiratif yang bisa memotivasi mereka, secara mereka tuh lagi males-malesnya disuruh belajar, mandi, ngaji, makan, sholat, dan kerjaannya cuma maaiiinnn aja. Tapi aku ngga menemukan buku yang kuinginkan. Dan akhirnya pilihanku jatuh ke buku ini, dengan harapan adikku ngga males bikin PR lagi. Harganya 5.000 saja, dan dikasih bonus stiker sama kasirnya.
-
Buku saku. Tadinya aku hanya tertarik dengan 1 judul, “Rokok Haramkah Hukumnya”, kupikir hanya 5.000, tapi ternyata 10.000 per 5 pcs. Wah, harus beli lima donk?! Ya sudah, mau ngga mau kupilih beberapa judul yang entah isinya menarik atau tidak. “Humor Madura untuk Penyegar Jiwa”, “Ketika Alloh Senang”, “Kebaikan di atas Kebaikan”, dan “Indahnya Bersyukur”.
-
Di stand Gema Insani lah aku kesurupan. Dari dulu memang GIP selalu jadi penerbit favoritku. Karena dulu aku mengoleksi buku non fiksi dengan tajuk ‘Kado untuk Remaja’. Tapi sekarang sepertinya tajuk seperti itu sudah tidak cocok lagi buatku. 😦 Disini aku menemukan beberapa novel dan kumpulan cerpen yang harganya dibawah 20.000, jadi ya kupilih saja beberapa. “Mencari Belahan Jiwa”nya Ifa Avianti, “Bintang pun Tersenyum”nya Izzatul Jannah dkk, dan “Asa Musim Ketiga”nya Laura Khalida. Terakhir, dengan sedikit ragu, aku membeli seri “Aku Bisa Nulis Cerpen” karangan Joni Ariadinata. Yang terakhir ini awalnya aku agak ragu, lagipula harganya termasuk mahal. Jadi waktu bayarnya juga harap-harap cemas, mudah-mudahan buku ini memang bermanfaat untukku.
-
Mushaf Ustmani Terjemah. Kubeli di Shorouk, lantai 2. Tadinya aku ngga berniat beli Al-Qur’an. Udah sangat bertumpuk di rumahku. Tapi begitu Mira nemu Al-Qur’an yang memang aku pengen -Mushaf Ustmani plus terjemah- jadi aku ikutan beli. Tidak ada pilihan, hanya tinggal warna hijau dan hitam. Ditambah ukurannya yang mini tapi harganya 65.000. Duh, kalau bukan karena jarang yang jual, mungkin aku akan mikir-mikir lagi belinya. Sekilas kulihat Al-Qur’an ini lengkap sesuai harapanku. Arab ustmani, ada terjemahan dengan judul terjemah dan catatan kaki di halaman yang sama, plus berwarna untuk tajwidnya. Tapiii.. Setelah ku-cek kembali di rumah, judul terjemahannya cuma ada di surat-surat awal, warna judul suratnya pun ada yang melenceng dan akhirnya menimpa terjemah isinya. Di bagian belakang untuk keterangan tajwid pun halamannya ada yang hilang. Hmm.. Jadi ragu, ini jangan-jangan terjemahnya juga ngaco lagi. Yah, but ‘no body’s perfect’ kan?? Di tengah kekurangannya, semoga saja kontent utamanya ngga keliru.
-
Di lantai 2, tanpa direncanakan sebelumnya, aku membeli 3 manset, warna coklat, ungu, dan hijau pupus, seharga 5.000/pcs dan 1 kaus kaki biru, seharga 6.000. Untuk kaos kaki dan manset hijaunya memang udah lama aku cari-cari (ngga pernah nemu warna yang seperti itu). Suatu keberuntungan plus kebaikan dari Alloh menakdirkan aku menemukannya. ^^
-
Terakhir, di kajian RemajaQu “Aspire to Inspire before Expire” oleh Ust Bendri dan Ust Bachtiar yang diadakan oleh Qgen, aku mendapat sebuah CD tentang bahaya syiah, lembaran berisi cara menyikapi syiah, serta brosur dan pin Qgen (Qur’an Generation).
- Aku juga mengumpulkan beberapa brosur dan katalog dari Mizan, ProUmedia, Al i’tishom, Luxima, dan Rabbani press.
Semoga semua oleh-oleh ini bermanfaat untukku kelak. Saranku kawan, sebelum membeli sesuatu, lebih baik berdoa dulu agar diberi petunjuk dan ditakdirkan untuk bertemu dengan yang terbaik. Tidak hanya saat membeli sesuatu sih, dalam kondisi apapun memang sebaiknya kita berdoa ya. ^-^
wah bukunya murmer (murah meriah) ya mbak….
hmmh, tapi tetep aja belum menemukan yang “wah” tapi murah
krang beruntung mbak,,,
lain kali coba lagi ya,,, cpa tau bisa menu yang wah tapi murah,,,
Ia, besok2 kayaknya harus istikharah dulu. 😆
wah sip itu mbak, istikharah dulu,,
semoga segera bertemu dengan jodoh (buku) nya ya…. 😀
Jodoh (buku) dan jodoh (belahan hati). 😆
aamiin wes,,,, 😀
buanyak sekali… dibacakah semuanya? hehehe
sama nih kayaknya sama saya Utie. suka kalap di bookfair.
Hehe… Sepertinya sih dibaca mas. Tapi memang list unread book aku masih banyak. 😛
😆 aku pecinta buku tipe “ringan”. Dan kemarin itu termasuk yang terkendali dalam membeli, soalnya budget menipis sangat.. 😛
Wah, aku belum cek Qur’annya, karena baru selesai hari ini. Semoga punyaku ga seperti itu. Mungkin karena kita lebih fokus cari warna lain ya say ketimbang cek dalemnya.. Pelajaran nih buat kita. Hehe…
hehe.. iya, dan memang kemaren ngga konsen juga untuk ngecek isinya. cuma dibolak balik aja 😀
Hehe… sudah ga pengen karena warnanya ga ada yang biru ya. 😀
hehe.. ngga tau, lebih mikirin beli-engga-beli-engga 😛
Wow .. bukunya byk bgt .. ada rencana buat mereview nggak ? 🙂
Ada donk mb, nanti kalau sudah dibaca. 🙂 masih punya banyak list buku yang mw direview. -_-
mahal bagi yisha……….
*ngga punya uang
hmm… kasih ngga yaaa 😕
itulah salah satu enaknya dekat ibukota. banyak agenda seru disana..
Hehe.. Biar deket tapi kalau waktunya ngga mendukung?? Mau dikata apa.. 😀