“Hai Na, maaf ya telat, udah lama nunggu?”
Lily datang dengan senyum yang kulihat hambar dan terkesan dipaksakan. Tadinya aku tidak mengerti kenapa. Tapi melihat ekspresi Yudi yang tiba-tiba berubah membuatku mengerti. Ah, lily, bukankah kita sahabat??
“Hmm.. Sekitar 15 menitan. Kupikir tadi kamu bareng Yudi, ternyata nganterin mama dulu ya?” kujawab pertanyaannya dengan senyum tulus.
“Iya, tau nih si Yudi, bukan nungguin, malah duluan,” jawabnya dengan nada yang terkesan menyindir sambil melirik ke arah Yudi.
Tapi yang dilirik hanya terdiam dan terlihat sangat berkonsentrasi meminum es teh manisnya. Lily menarik kursi di sebelah Yudi.
“Mungkin mau cepet-cepet ketemu kamu kali Na,” tambahnya lagi, dan sukses membuat Yudi hampir tersedak.
“Sayang, kok kamu ngomong gitu sih. Kan tadi aku udah bilang di telp kalau…”
“Eh iya Na, dapat salam dari mama. Katanya kangen, kamu udah jarang main ke rumah sih,” Lily mengalihkan pembicaraan tanpa memberi kesempatan Yudi untuk menyelesaikan kalimatnya.
“Iya, titip salam balik ya. Mama sekeluarga sehat kan?”
Dan sejurus kemudian kami sudah terlibat pembicaraan akrab. Kami yang kumaksud adalah aku dan Lily. Yudi hanya terdiam dan kalaupun sesekali menimpali, langsung disanggah dengan ketus oleh Lily.
Selalu begitu. Bila ada aku, Lily memang selalu bersikap seperti itu pada Yudi. Aku tidak tahu apa maksudnya, tapi aku tahu sebabnya. Setelah sekian tahun berlalu, sepertinya kenangan itu masih sangat jelas di ingatannya. Ah Lily, itu hanya seonggok masa lalu. Walaupun aku memang tidak tahu isi hati Yudi sekarang, tapi kini dia sepenuhnya milikmu.
“Na, aku pulang dulu ya. Ada saudaraku dari Aceh mau dateng malam ini. Aku harus bantuin mama bersiap-siap.”
“Iya sayang, ngga apa. Lain kali kita atur waktu ketemuan lagi ya,” jawabku.
“Duluan ya Na,” Yudi pun bangkit dari kursinya.
“Iya, hati-hati ya kalian berdua.”
Aku masih termangu menatap pasangan itu menjauh dari kursiku. Lily, aku tahu kamu masih menganggapku sahabat. Tapi kamu tahu? Aku begitu sedih bila harus menjadi sahabat yang jadi momok untukmu.
–Gambar dari sini—
Jadi serba salah ya mbak kalo diposisi begitu 😦
^-^ pernah ngalamin di posisi itu ris??
________________________________
Emm,… belum sih cuma pernah mengalami posisi yg nggak enak & serba salah seperti itu
kayaknya emang banyak hal ya yang bisa bikin kita serba salah.. harus pinter-pinter ngambil tindakan yang bijak.
________________________________
Yuuppp,… kadangkala situasi bnr2 memojokkan kita
maksudnya Yudi itu mantan nya Na??
hehe… tepatnya bukan begitu sih mba, yudi nya pernah naksir na 🙂
________________________________
oh soale aku nangkepnya begitu hehehe
hehe.. sebenernya bebas-bebas aja sih mba mau nerjemahinnya, ini kan cuma fiksi. cuma kalau ditanya inspirasi nyatanya gimana, ya itu tadi.. 😀
________________________________
urusan cinta dan perasaan memang rumit ya Mba Utie
hm-mh 😦
________________________________
sependapat nih dgn Dani
^-^
________________________________
Inspirasi tadi pagi 😆
Gw juga pernah ngalamin kayak gini. Hihihihi..
hahaha.. betooll.. diketik selama perjalanan. tadinya mau posting yang lain, tapi gara-gara wzp di pagi bolong, jadilah posting ini, hihihi..
________________________________
Gue emg inspiring bgt yah
*ditimpuk
😆
heh??? *bibir jereng
________________________________
complicated yah ? kenapa yang sederhana dibikin ruweeet ?
hmm.. bukan saya kok om yang mbikin ruwet 😀
________________________________
Main layangan kali, bolahe mbundel.
hmm???
*garuk garuk kepala, bingung*
kok jadi maen layangan toh?? #gagalpaham
😀
main layangan harus tarik ulur, biar layangan naik tinggi. Kalau tidak hati hati benang yang ditarik bisa mbundet.
Hehehe…. gak nyambung yah ?
hehehe.. nyambung-nyambungin aja deh om. 😆
________________________________
hmmm… perasaan harus ditahan.. 😀 tersenyum dalam duka.. 🙂
perasaan apakah yang ditahan?? hayo tebak-tebakan.. 😀
apa ya…?hmm berapa kotak nih?..hihihih
7 kotak, yang tengah P
#nah lho
😆
Saya pernah di posisi ini. Dan emang jadinya serba salah. Mendingan ketemunya ama Lily aja. Biar gak salah paham. Apalagi kalau pernah ada cerita di masa lalunya.. 🙂
Etapi ini fiksi kan ya? Serius bener ini komen sayanya.. Qiqiqiqi..
hihihi.. he eh mba, mending ketemu berdua aja sama lily. 😀
fiksi juga terinspirasi dari kisah nyata kan mba, hehe
jadi, ini kisah nyata?
hmm.. terinspirasi sha, tidak persis seperti itu sih. ^-^
Jangan-jangan memang layak untuk dicemburui, diawasi dan dipesan agar berhati-hati, (mungkin saja)
Hihihi.. Mungkin sajaa.. 😀